WELCOME MY GOOD FRIENDS - I HAD BEEN WAITING FOR YOU - GOD BLESS YOU

Kamis, 30 Desember 2010

SIAPAKAH KITA?

Sebuah Renungan Hidup
Oleh DS Ollyn Zb

Pernah ada seorang teman yang memberi komentar terhadap segala hal yang dilakukan oleh temannya. Di setiap akhir komentar itu, teman itu selalu mengatakan kalimat pendek ini” ngerti ga?” Sekarang untuk mencoba merasakan situasi yang muncul dari ungkapan pendek itu, silahkan berbicara dengan seorang teman Anda dan akhirilah setiap kalimat Anda dengan “ngerti ga?” di awal kata itu hanya sekedar akhir kalimat tetapi lama kelamaan, kata itu berubah dan membuat situasi kurang enak. Mengapa? Karena kalimat itu secara tidak langsung akan membuat orang yang mendengar Anda seakan tidak mengerti apa-apa. Dan jikalau telah berada pada posisi ‘dianggap’ tidak atau susah mengerti, maka perasaan yang muncul pasti tidak menyenangkan.

Para orang farisi dan ahli-ahli taurat telah membuat brand untuk diri dan kelompok mereka sebagai “yang lebih tau” daripada orang lain. Sesungguhnya memang itu situasi yang benar. Hanya dalam waktu ke waktu anggapan yang lebih tau itu telah membuat mereka tertutup untuk melihat sisi lain, mengerti dari cara orang lain melihat, berbagi sebagaimana orang lain mengharapkan. Sehingga apapun yang ada di pihak yang berseberangan dengan mereka, apalagi yang mengancam keberadaan mereka, akan diusahakan untuk disingkirkan.


Situasi lebih tau yang tertutup itulah yang kemudian membuat mereka menjadi salah, salah dalam berkata dan juga bertindak. Mengapa? Karena seharusnya, pada saat mereka bisa melihat dari sisi yang berbeda, mereka bisa menerima orang lain. Yesus ingin membongkar hal ini. Yesus mengecam mereka “celakalah kamu hai ahli-ahli taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi”.

Anda bisa membayangkan sekarang situasi yang terjadi bahwa mereka menutup jalan buat orang lain. Menutup jalan agar orang lain tidak berkutik, tidak memberi kesempatan untuk menjadi lebih baik, bahkan menggangap orang lain bukan apa-apa.

Saya mengembalikan hal ini untuk kehidupan Anda. Jangan-jangan kita pernah menjadi orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat, dimana kita memberi cap tertentu buat orang lain, tidak memberi kesempatan buat orang lain untuk memperbaiki diri dan keadaan, dan secara tidak sadar kita menganggap diri lebih baik dari siapapun. Alih-alih alasan sebenarnya adalah kita terluka oleh sikap orang lain maka kita menutup diri, menutup pembicaraan untuk menuju kebaikan.

Bayangkanlah, tatkala kita menutup diri, hal itu akan menjadi beban buat orang lain, terkecuali kalau mereka memang tidak perduli dengan hidup Anda. Namun, saya berbicara tentang orang-orang yang berjuang bersama Anda dalam hidup ini. Mereka akan memikirkan Anda, sadar atau tidak sadar akan menjadi beban buat mereka. Jikalaupun kita membalik situasinya, jika Anda tidak pernah diberikan kesempatan untuk berbuat baik dengan cara orang lain yang tidak menerima Anda, maka pastinya Anda akan memikirkan “mengapa  harus begitu yah?” dan ingatlah kecaman Yesus di sana “jangan memberi beban kepada orang lain jika Anda sendiri tidak berani untuk menyentuh beban itu”. Menyentuh berarti mengalami hal yang sama, berbagi beban untuk mereka.

Tidak ada komentar: